Secara etimologis pendidikan diterjemahkan ke dalam bahasa Arab Tarbiyah dengan kata kerjanya Rabbā yang berarti mengasuh, mendidik, memelihara.[1] Pendidikan Agama Islam adalah usaha yang dilakukan secara sistematis dalam membimbing anak yang beragama Islam, sehingga ajaran Islam benar-benar diketahui, dimiliki, dan diamalkan oleh peserta didik baik tercermin dalam sikap, tingkah laku maupun cara berpikirnya. Melalui pendidikan Islam terjadilah proses pengembangan aspek kepribadian anak, yaitu aspek kognitif, aspek afektif dan aspek psikomotorik. Sehingga ajaran Islam diharapkan akan menjadi bagian integral dari pribadi anak yang bersangkutan. Dalam arti segala aktifitas anak akan mencerminkan sikap Islamiyah. Proses pendidikan itu adalah proses yang kontinyu bermula sejak seseorang dilahirkan hingga meninggal dunia. Rumusan selain itu adalah bahwa proses pendidikan tersebut mencakup bentuk-bentuk belajar secara formal maupun informal. Baik yang berlangsung dalam lingkungan keluarga, kehidupan sekolah, pekerjaan maupun kehidupan masyarakat.
Pendidikan Agama Islam (PAI) merupakan upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, mengimani, bertaqwa, berakhlak mulia, mengamalkan jaran Islam dari sumber utamanya kitab suci Alquran dan Hadis melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, serta penggunaan pengalaman.
Pengertian Pendidikan Agama Islam (PAI) menurut beberapa pakar antara lain:
1. Menurut Hasan Langgulung, Pendidikan Agama Islam (PAI) adalah pendidikan yang memiliki 4 macam fungsi, antara lain:
a. Menyiapkan generasi muda untuk memegang peranan-peranan tertentu dalam masyarakat pada masa yang akan datang. Peranan ini berkaitan erat dengan kelanjutan hidup masyarakat sendiri.
b. Memindahkan ilmu pengetahuan yang bersangkutan dengan peranan-peranan tersebut dari generasi tua ke generasi muda.
c. Memindahkan nilai-nilai yang bertujuan memlihara keuthuhan dan kesatuan masyarakat yang menjadi syarat mutlak bagi kelanjutan hidup suatu masyarakat dan peradaban. Dengan kata lain, tanpa nilai-nilai keutuhan dan kesatuan suatu masyarakat, maka kelanjutan hidup tersebut tidak akan dapat terpelihara dengan baik yang akhirnya akan berkesudahan dengan kehancuran masyarakat itu sendiri.[2]
2. Menurut Ahmad D. Marimba, Pendidikan Agama Islam (PAI) adalah bimbingan jasmani, rohani berdasarkan hukum-hukum agama Islam menuju kepada terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam. Dengan pengertian yang lain sering kali beliau mengatakan kepribadian yang memiliki nilai-nilai agama Islam, memilih dan memutuskan serta berbuat berdasarkan nilai-nilai Islam, dan bertanggung jawab sesuai dengan nilai-nilai Islam.[3]
3. Menurut Dja’far Siddik, Pendidikan Agama Islam (PAI) adalah suatu disiplin ilmu pendidikan yang berlandaskan agama Islam, yang teori dan konsep-konsepnya digali dan dikembangkan melalui pemikiran dan penelitian ilmiah berdasarkan tuntunan dan petunjuk Alquran dan Hadis.[4]
4. Menurut Mohammad Daud Ali, Pendidikan Agama Islam (PAI) adalah proses penyampaian informasi dalam rangka pembentukan insan yang beriman dan bertaqwa agar manusia menyadari kedudukan, tugas dan fungsinya di dunia ini baik sebagai abdi maupun sebagai khalifah-Nya dengan selalu taqwa dengan makna, memelihara hubungannya dengan Allah, masyarakat dan alam sekitarnya serta bertanggung jawab kepada Tuhan Yang Maha Esa.[5]
5. Menurut Zakiah Daradjat, Pendidikan Agama Islam (PAI) adalah pendidikan melalui ajaran-ajaran Islam, yaitu berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikan itu ia dapat memahami, menghayati, dan mengamalkan ajaran-ajaran agama Islam yang telah diyakininya secara menyeluruh, serta menjadikan ajaran agama Islam sebagai suatu pandangan hidupnya demi keselamatan dan kesejateraan hidup di dunia maupun di akhirat.[6]
Dari uraian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa Pendidikan Agama Islam (PAI) merupakan bimbingan yang dilakukan oleh seorang dewasa kepada peserta didik dalam masa pertumbuhan agar ia memiliki kepribadian muslim yang sejati.
Pendidikan agama Islam merupakan bagian terpenting yang berkenaan dengan aspek sikap dan nilai-nilai yang antara lain akhlak. Karena pendidikan agama memberikan motivasi hidup dan kehidupan, dan juga merupakan alat pengembangan dan pengendalian diri. Dengan demikian akan tercipta manusia yang diharapkan. Untuk mencapai tujuan pendidikan tersebut, juga ditentukan oleh kemampuan guru karena faktor guru/ pendidik sangat menentukan keberhasilan anak dalam pendidikan.
[1] Zakiah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: Bumi Aksara, 1996), Cet I, h. 25
[2] Hasan Langgulung, Beberapa Pemikiran Tentang Pendidikan Islam (Bandung: Al-Ma’arif, 1980), Cet I, h. 38.
[3] Ahmad D. Marimba, Pengantar Filasafat Pendidikan Islam (Bandung: Al-Ma’arif, 1962), Cet I, h. 23.
[4] Dja’far Siddik, Ilmu Pendidikan Islam (IAIN Sumatera Utara, 1996), h. 1.
[5] Mohammad Daud Ali, Pendidikan Agama Islam (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1998), h. 181.
[6] Zakiah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: Bumi Aksara, 1996), h. 25.
Pendidikan Agama Islam (PAI) merupakan upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, mengimani, bertaqwa, berakhlak mulia, mengamalkan jaran Islam dari sumber utamanya kitab suci Alquran dan Hadis melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, serta penggunaan pengalaman.
Pengertian Pendidikan Agama Islam (PAI) menurut beberapa pakar antara lain:
1. Menurut Hasan Langgulung, Pendidikan Agama Islam (PAI) adalah pendidikan yang memiliki 4 macam fungsi, antara lain:
a. Menyiapkan generasi muda untuk memegang peranan-peranan tertentu dalam masyarakat pada masa yang akan datang. Peranan ini berkaitan erat dengan kelanjutan hidup masyarakat sendiri.
b. Memindahkan ilmu pengetahuan yang bersangkutan dengan peranan-peranan tersebut dari generasi tua ke generasi muda.
c. Memindahkan nilai-nilai yang bertujuan memlihara keuthuhan dan kesatuan masyarakat yang menjadi syarat mutlak bagi kelanjutan hidup suatu masyarakat dan peradaban. Dengan kata lain, tanpa nilai-nilai keutuhan dan kesatuan suatu masyarakat, maka kelanjutan hidup tersebut tidak akan dapat terpelihara dengan baik yang akhirnya akan berkesudahan dengan kehancuran masyarakat itu sendiri.[2]
2. Menurut Ahmad D. Marimba, Pendidikan Agama Islam (PAI) adalah bimbingan jasmani, rohani berdasarkan hukum-hukum agama Islam menuju kepada terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam. Dengan pengertian yang lain sering kali beliau mengatakan kepribadian yang memiliki nilai-nilai agama Islam, memilih dan memutuskan serta berbuat berdasarkan nilai-nilai Islam, dan bertanggung jawab sesuai dengan nilai-nilai Islam.[3]
3. Menurut Dja’far Siddik, Pendidikan Agama Islam (PAI) adalah suatu disiplin ilmu pendidikan yang berlandaskan agama Islam, yang teori dan konsep-konsepnya digali dan dikembangkan melalui pemikiran dan penelitian ilmiah berdasarkan tuntunan dan petunjuk Alquran dan Hadis.[4]
4. Menurut Mohammad Daud Ali, Pendidikan Agama Islam (PAI) adalah proses penyampaian informasi dalam rangka pembentukan insan yang beriman dan bertaqwa agar manusia menyadari kedudukan, tugas dan fungsinya di dunia ini baik sebagai abdi maupun sebagai khalifah-Nya dengan selalu taqwa dengan makna, memelihara hubungannya dengan Allah, masyarakat dan alam sekitarnya serta bertanggung jawab kepada Tuhan Yang Maha Esa.[5]
5. Menurut Zakiah Daradjat, Pendidikan Agama Islam (PAI) adalah pendidikan melalui ajaran-ajaran Islam, yaitu berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikan itu ia dapat memahami, menghayati, dan mengamalkan ajaran-ajaran agama Islam yang telah diyakininya secara menyeluruh, serta menjadikan ajaran agama Islam sebagai suatu pandangan hidupnya demi keselamatan dan kesejateraan hidup di dunia maupun di akhirat.[6]
Dari uraian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa Pendidikan Agama Islam (PAI) merupakan bimbingan yang dilakukan oleh seorang dewasa kepada peserta didik dalam masa pertumbuhan agar ia memiliki kepribadian muslim yang sejati.
Pendidikan agama Islam merupakan bagian terpenting yang berkenaan dengan aspek sikap dan nilai-nilai yang antara lain akhlak. Karena pendidikan agama memberikan motivasi hidup dan kehidupan, dan juga merupakan alat pengembangan dan pengendalian diri. Dengan demikian akan tercipta manusia yang diharapkan. Untuk mencapai tujuan pendidikan tersebut, juga ditentukan oleh kemampuan guru karena faktor guru/ pendidik sangat menentukan keberhasilan anak dalam pendidikan.
[1] Zakiah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: Bumi Aksara, 1996), Cet I, h. 25
[2] Hasan Langgulung, Beberapa Pemikiran Tentang Pendidikan Islam (Bandung: Al-Ma’arif, 1980), Cet I, h. 38.
[3] Ahmad D. Marimba, Pengantar Filasafat Pendidikan Islam (Bandung: Al-Ma’arif, 1962), Cet I, h. 23.
[4] Dja’far Siddik, Ilmu Pendidikan Islam (IAIN Sumatera Utara, 1996), h. 1.
[5] Mohammad Daud Ali, Pendidikan Agama Islam (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1998), h. 181.
[6] Zakiah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: Bumi Aksara, 1996), h. 25.
0 Response to "Pengertian Pendidikan Agama Islam"
Post a Comment