Istilah masyarakat madani pertama kali dipopulerkan oleh Nurcholis Madjid, seorang intelektual muslim Indonesia, dengan mengaitkan peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad Saw dari Mekkah ke Madinah. Menurut Nurcholis Madjid, madani dapat berarti beradab (dari kata madaniyyah), makna ini erat kaitannya dengan kota Madinah. M. Hasyim Manan memberikan pengertian masyarakat madani, menurut beliau masyarakat madani adalah masyarakat yang selalu memelihara perilaku yang beradab, sopan santun, berbudaya tinggi, baik dalam pergaulan sehari-hari, dalam berbicara, dalam mencari kebenaran, bahkan dalam mencari rizki, mengupayakan kesejahteraan, atau dalam menerapkan hukum dalam sanksi, sampai dalam menghadapi konflik dan peperangan.
Masih menurut M. Hasyim, pengertian masyarakat madani adalah masyarakat yang selalu memelihara perilaku yang beradab, sopan santun berbudaya tinggi, baik dalam menghadapi sesama manusia, atau alam lainnya, misalnya dalam menyembelih binatang untuk dikonsumsi, dalam berburu. Masyarakat madani adalah masyarakat yang selalu memelihara perilaku yang beradab, sopan santun berbudaya tinggi, dan ramah dalam menghadapi lingkungannya, masyarakat yang hubungan antara warganya sangat harmoni, saling menghargai kepentingan masing-masing. Menyadari bahwa walaupun masing-masing mempunyai hak bahkan hak asasi, tetapi haknya itu dibatasi oleh hak yang dimiliki orang lain dalam kapasitas yang sama.
Ada tiga karateristik dasar dalam masyarakat madani, yaitu:
- Diakuinya semangat plularisme. Artinya plularis telah menjadi sebuah keniscayaan yang tidak dapat dielakkan, sehingga mau tidak mau plularitas telah menjadi suatu kaidah yang abadi.
- Tingginya sika toleransi, baik terhadap saudara sesama agama maupun terhadap umat agama lain. Secaara sederhana toleransi dapat diartikan sebagai sikap suka mendengar, dan menghargai pendapat dan pendirian orang lain.
- Tegaknya prinsip demokrasi. Demokrasi bukan sekedar kebebasan dan persaingan, demokrasi ada pula suatu pilihan untuk bersama-sama membangun, dan memperjuangkan perikehidupan warga dan masyarakat yang semaki sejahtera.
Sedangkan, menurut Nurcholis Madjid mengungkapkan beberapa ciri mendasar dari masyarakat madani yang acuannya tetap kepada masyarakat yang dibangun Nabi Muhammad Saw di Madinah, yaitu:
- Egalitarianisme (kesepadanan)
- Penghargaan kepada orang berdasarkan prestasi,
- Keterbukaan dan partisipasi aktif seluruh masyarakat,
- Penegakan hukum dan keadilan,
- Toleransi dan Pluralisme
- Musyarawarah.
Sekian uraian tentang Pengertian, Karakter, Ciri Masyarakat Madani. Baca juga Kumpulan Pengertian lainnya disini, semoga bermanfaat.
0 Response to "Pengertian, Karakter, Ciri Masyarakat Madani "
Post a Comment