Gaya mengajar dapat diartikan teknik atau strategi dalam belajar atau wahana fisik yang mengandung materi instruksional di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar.
Gaya mengajar pada umumnya diartikan sebagai segala sesuatu cara atau strategi dalam menyalurkan informasi dari sumber informasi kepada penerima informasi. Gaya adalah segala sesuatu cara yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan dan informasi. Gaya juga diartikan sebagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang mereka untuk belajar (http://www.edu-articles.com/mengenal-gaya-mengajar/2005).
Menurut Husdarta dan Saputra (2000 :3) mengajar adalah “merupakan suatu proses yang ssangat kompleks, guru berperan tidak hanya sekedar menyapaikan informasi kepada siswa saja tetapi juga guru harus membimbing siswa agar siswa mau belajar, karena mengajar adalah sebagai upaya yang di sengaja, maka guru terlebih dahalu harus mempersiapkan bahan yang akan di sajikan kepada siswa.
Brotosuryo (1992: 249) tujuan strategi gaya mengajar adalah untuk memberikan kontrol diri, keterlibatan, tangung jawab diri dan perhatian terhadap siswa supaya kualitas-kualitas ini akhirnya membentuk kualitas dapat berjalan terus dan bergairah di dalam kehidupan mereka baik di dalam maupun di luar dunia pelajaran penddikan jasmani.
Istilah pembelajaran lebih menggambarkan usaha guru untuk membuat belajar pada para siswanya. Kegiatan belajar hanya akan berhasil jika siswanya secara aktif mengalami sendiri proses belajar. Seorang guru tidak dapat mewakili belajar siswanya. Sorang siswa belum dapat dikatakan telah belajar hanya karena ia sedang berada dalam satu ruangan dengan guru yang sedang mengajar.
“Faktor – faktor yang mempengaruhi belajar menurut pendapat Slameto (2003: 55) adalah sebagai berikut :
1). Faktor Intren, 2). Faktor Ekstern. Faktor Intern adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar.yang terdiri dari tiga faktor yaitu : Faktor jasmaniah, Faktor psikologis, Faktor kelelahan, sedangkan Faktor Ekstern adalah faktor yang ada diluar individu yang terdiri dari tiga faktor yaitu: Faktor keluarga, Faktor sekolah, Faktor masyarakat,
Pekerjaan mengajar tidak selalu harus diarikan sebagai kegiatan menyajikan materi pelajaran. Meskipun penyajian materi pelajaran memang merupakan bagian dari kegiatan pembelajaran, tetapi bukanlah satu-satunya. Masih banyak cara lain yang dapat dilakukan guru untuk membuat siswa belajar. Peran yang seharusnya dilakukan guru adalah mengusahakan agar setiap siswa dapat berinterakasi secara aktif dengan berbagai suber belajar yang ada.
Kriteria yang paling utama dalam pemilihan gaya atau model pembelajaran harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran atau kopetensi yang ingin dicapai. Contoh : bila tujuan atau kopetensi peserta didik bersifat memperaktekkan suatu teknik tentunya diperlukan gaya yang tepat untuk digunkan. Jika tujuan atau kopetensi yang dicapai bersifat memehami materi pembelajaran bersifat motorik (gerak dan aktifitas), maka metode filim dan video bisa digunakan. Disamping itu, terdapat kriteria lainnya yang bersifat melengkapi (komplementer), seperti : biaya, ketepatgunaan; keadaan perserta didik; ketersediaan; dan mutu teknis (http://www.edu-articles.com/mengenal-metode-pembelajaran/2005).
Gaya mengajar pada umumnya diartikan sebagai segala sesuatu cara atau strategi dalam menyalurkan informasi dari sumber informasi kepada penerima informasi. Gaya adalah segala sesuatu cara yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan dan informasi. Gaya juga diartikan sebagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang mereka untuk belajar (http://www.edu-articles.com/mengenal-gaya-mengajar/2005).
Menurut Husdarta dan Saputra (2000 :3) mengajar adalah “merupakan suatu proses yang ssangat kompleks, guru berperan tidak hanya sekedar menyapaikan informasi kepada siswa saja tetapi juga guru harus membimbing siswa agar siswa mau belajar, karena mengajar adalah sebagai upaya yang di sengaja, maka guru terlebih dahalu harus mempersiapkan bahan yang akan di sajikan kepada siswa.
Brotosuryo (1992: 249) tujuan strategi gaya mengajar adalah untuk memberikan kontrol diri, keterlibatan, tangung jawab diri dan perhatian terhadap siswa supaya kualitas-kualitas ini akhirnya membentuk kualitas dapat berjalan terus dan bergairah di dalam kehidupan mereka baik di dalam maupun di luar dunia pelajaran penddikan jasmani.
Istilah pembelajaran lebih menggambarkan usaha guru untuk membuat belajar pada para siswanya. Kegiatan belajar hanya akan berhasil jika siswanya secara aktif mengalami sendiri proses belajar. Seorang guru tidak dapat mewakili belajar siswanya. Sorang siswa belum dapat dikatakan telah belajar hanya karena ia sedang berada dalam satu ruangan dengan guru yang sedang mengajar.
“Faktor – faktor yang mempengaruhi belajar menurut pendapat Slameto (2003: 55) adalah sebagai berikut :
1). Faktor Intren, 2). Faktor Ekstern. Faktor Intern adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar.yang terdiri dari tiga faktor yaitu : Faktor jasmaniah, Faktor psikologis, Faktor kelelahan, sedangkan Faktor Ekstern adalah faktor yang ada diluar individu yang terdiri dari tiga faktor yaitu: Faktor keluarga, Faktor sekolah, Faktor masyarakat,
Pekerjaan mengajar tidak selalu harus diarikan sebagai kegiatan menyajikan materi pelajaran. Meskipun penyajian materi pelajaran memang merupakan bagian dari kegiatan pembelajaran, tetapi bukanlah satu-satunya. Masih banyak cara lain yang dapat dilakukan guru untuk membuat siswa belajar. Peran yang seharusnya dilakukan guru adalah mengusahakan agar setiap siswa dapat berinterakasi secara aktif dengan berbagai suber belajar yang ada.
Kriteria yang paling utama dalam pemilihan gaya atau model pembelajaran harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran atau kopetensi yang ingin dicapai. Contoh : bila tujuan atau kopetensi peserta didik bersifat memperaktekkan suatu teknik tentunya diperlukan gaya yang tepat untuk digunkan. Jika tujuan atau kopetensi yang dicapai bersifat memehami materi pembelajaran bersifat motorik (gerak dan aktifitas), maka metode filim dan video bisa digunakan. Disamping itu, terdapat kriteria lainnya yang bersifat melengkapi (komplementer), seperti : biaya, ketepatgunaan; keadaan perserta didik; ketersediaan; dan mutu teknis (http://www.edu-articles.com/mengenal-metode-pembelajaran/2005).
0 Response to "Pengertian Hakikat Gaya Mengajar"
Post a Comment