Pengertian Konflik Etnis

Etnik adalah yang berkenaan dengan kelompok sosial yang mempunyai kedudukan tertentu dipandang dari keturunan, adat, bahasa, agama, dan sebagainya.Dalam studi terhadap konflik etnis, E. Gellner dalam bukunya Plough, Sword & Book menyatakan bahwa:
‘‘Dalam mendefinisikan konflik etnis, hal penting yang terlebih dahulu harus dimengerti adalah mengenai etnis itu sendiri atau dapat disebut juga dengan etnisitas. Etnisitas dapat didefinisikan sebagai kesadaran sejumlah kelompok yang memiliki rasa kebersamaan yang berasal dari keanggotaan dalam suatu komunitas yang dibatasi oleh budaya atau garis keturunan tertentu. Di antara kelompok-kelompok lainnya, yang mana, salah satunya akan berpartisipasi dan secara bersama-sama membagi identitas yang bermacam-macam, suatu kelompok etnis dibedakan sebagai suatu susunan komunitas tertentu, memiliki jangkauan yang luas dan adanya unsur kesetiaan

Etnis merupakan konsep yang sering diasosiasikan dalam kriteria yang khusus, seperti adanya persamaan nenek moyang, ingatan sejarah dari satu generasi ke generasi seterusnya (seperi bahasa, agama, adat, lagu daerah, arsitektur, seni, dan pakaian) dan berhubungan dalam satu kawasan geografis tertentu. Karakteristik yang sama ini menjadikan orang mudah untuk membedakan satu etnis dengan yang lain sebagai komunitas etnis atau ethnic community.

Konflik etnis, saat ini, telah menjadi salah satu fenomena kajian utama dalam hubungan internasional, khususnya dalam bidang keamanan internasional. Pasca Perang Dingin, konflik antar negara tidak lagi didasarkan atas latar belakang ideologi atau kekuatan militer lagi, tetapi telah mengalami pergeseran ke hal-hal yang berkaitan dengan masalah identitas, kebudayaan dan etnis.

Dalam buku Ethnic Conflict and International Relation, Stephen Ryan menjelaskan bahwa:
“Masyarakat plural muncul dimana terdapat beberapa komunitas yang berbeda yang tinggal bersebelahan dalam satu unit politik. Komunitas-komunitas yang berbeda tersebut cenderung diorganisir untuk produksi dibandingkan untuk kehidupan sosial. Permintaan sosial telah terpisahkan, dan didalam masyarakat dalam komunitas tersebut, permintaan sosial menjadi tidak terorganisir dan tidak efektif, yang kemudian menghalangi setiap komunitas dalam memenuhi kebutuhan hidupnya yang kemudian memunculkan rasa nasionalisme pada masing-masing komunitas yang mengarah pada pertikaian masing-masing komunitas atau masyarakat“ (1995: 32).

Menurut Burton dan Gurr dalam buku karangan Ramzanzadeh, terdapat tingkatan-tingkatan dalam suatu konflik etnis, yang terdiri dari :

1.Latent, konflik etnis dengan sifat ganjil yang dinamakan fetering quality, dimana suatu kelompok tidak menunjukkan tanda-tanda permusuhan yang jelas, namun faktor yang ada dapat merubah system secara tiba-tiba seperti tekanan atau kebijaksanaan yang terlalu keras yang dilakukan pemerintah atau kelompok dominan terhadap terhadap mereka.

2.Dispute, pada tingkat ini konflik sudah nyata, dimana masalah-masalah yang ada diorganisasikan oleh semua kelompok tanpa adanya keinginan untuk mengubah lembaga atau struktur yang sudah ada.

3. Protest,yaitu tingkat dimana suatu kelompok melakukan tindakan yang bertujuan membujuk atau mengintimidasi pemerintah agar mengubah kebijaksanaannya, termasuk disini seperti kegiatan partai, demonstrasi dan pemogokan.

4.Riot, pada tingkat ini ditekankan adanya protes yang dilakukan dengan kekerasan

5.Rebellion,pada tingkat ini tindakan kelompok bertujuan merubah sistem pemerintahan khususnya di bidang yang yang berhubungan dengan pengaturan kekuasaan diantara kelompok-kelompok. Tindakan ini diorganisasi secara sistematis dengan menggunakan persenjataan yang tersedia seperti perang gerilya, kudeta atau perubahan kekuasaan di wilayah tertentu guna merubah perimbangan kekuasaan.

6.Low-scale conventional war, pada tingkat ini telah dilakukan operasi militer pada basis area (1996: 65). 
Konflik etnis merupakan salah satu konflik yang paling banyak mengakibatkan jatuhnya korban jiwa dan penderitaan, hal ini dapat dilihat pada jumlah korban pada konflik etnis di Rwanda maupun di Darfur. Konflik etnis juga merupakan sumber utama dari banyaknya jumlah pengungsi dari satu negara ke negara lain akibat dari politik etnis dan penindasan.. 

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Pengertian Konflik Etnis"

Post a Comment