Pengertian Brand Equity adalah

Menurut Kotler (2003, p94) brand adalah sebuah simbol yang kompleks yang mengandung 6 arti, yaitu:

1. Atribut(Attributes
 
Sebuah merk dapat memberikan gambaran kepada konsumen mengenai atribut yang terdapat di dalam merk itu sendiri. Contoh: berkualitas, elegan, tahan lama.

2. Manfaat(Benefit)

Atribut dari sebuah merk tersebut harus dapat diterjemahkan dalam bentuk manfaat baik dari sisi fungsi maupun emosi. Contoh: atribut berkualitas dapat diasumsikan dengan arti bahwa produk tersebut menggunakan bahan-bahan yang bermutu tinggi dibandingkan dengan produk pesaingnya.

3. Nilai(Value)

Sebuah merk dapat turut serta memberikan nilai lebih bagi produsennya. Contoh: mobil bermerk Volvo selalu identik dengan mobil kualitas keamanan yang terbaik.

4. Budaya(Culture)

Sebuah merk dapat turut mencerminkan budaya tertentu. Contoh: televisi Sony mewakili kebudayaan negara Jepang, seperti kekeluargaan, efektif, dan berkualitas tinggi.

5. Personal(Personality)

Sebuah merk dapat mencerminkan kepribadian dari individu atau pemakainya. Contoh: pemakai jam tangan Rolex, dapat digambarkan sebagai orang yang prestisius dan mapan.

6. Pemakai (User)

Sebuah merk dapat memberikan sekilas gambaran tentang jenis konsumen yang membeli ataupun menggunakan produk tersebut. Contoh: jam tangan Rolex sesuai untuk jenis konsumen yang sudah matang/mapan, baik dari segi usia maupun pekerjaan, misalnya top eksekutif yang berusia 40 tahun, bukan sekretaris yang berusia 20 tahun.

Menurut Kurtz (2008,p382) definisi brand equity adalah mengacu kepada nilai tambah yang diberikan terhadap suatu produk merk tertentu di pasaran.

Brand equity adalah image dari produk termasuk di dalamnya bagaimana produk “bisa dirasakan” (sporty, mewah, high technology) dan perasaan itu cocok dengan image bayangan yang dipikirkan oleh kustomer (Lehmann, 2003, p.158).

Penilaian subjektif dari kustomer dan tak berwujud dari merk, di atas dan melampaui nilai obyektif yang dirasakannya (Keller,2008, p.83). mengelola brand equity membutuhkan perspektif jangka panjang yang luas dari sebuah merk. Sebuah pandangan yang luas dari brand equity sangat penting, terutama ketika perusahaan menjual beberapa produk dan beberapa merk di beberapa pasar (Keller,2008, p.283).

Menurut Aaker (1996), brand equity dapat dikelompokkan ke dalam lima elemen, yaitu :

1. Brand awareness, menunjukkan kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengenali atau mengingat kembali bahwa suatu merk merupakan bagian dari kategori produk tersebut.

2. Brand associations, mencerminkan pencitraan suatu merk terhadap kesan tertentu dalam kaitannya dengan kebiasaan, gaya hidup, manfaat, atribut produk, geografis, harga, pesaing, selebritis dan lain-lain.

3. Perceived quality, mencerminkan persepsi pelanggan terhadap keseluruhan kualitas/keunggulan suatu produk/jasa berkenaan dengan maksud yang diharapkan.

4. Brand loyalty, mencerminkan tingkat keterikatan konsumen dengan suatu merk produk.

5. Other propietary brand assets, meliputi hak paten, rahasia teknologi, rahasia bisnis, akses khusus terhadap pemasok ataupun pasar, dan lain-lain.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Pengertian Brand Equity adalah"

Post a Comment