Variabilitas Persediaan
Taqwa (2001) menyatakan bahwa variabilitas persediaan merupakan variasi dari nilai persediaan pada suatu perusahaan. Perusahaan yang mempunyai nilai persediaan yang relatif stabil, maka pengaruh terhadap variasi laba akan kecil, sedangkan pada perusahaan yang mempunyai nilai persediaan yang bervariasi setiap tahun maka laba yang dihasilkan juga akan bervariasi setiap tahun (Taqwa, 2001).
Mukhlasin (2001) mengemukakan bahwa variabilitas persediaan antara metode FIFO dan metode rata-rata pada kondisi inflasi maupun deflasi memang tidak kontradiktif. Tetapi, investor akan lebih memilih metode rata-rata karena nilai persediaan akhir yang dihasilkan oleh perusahaan relative stabil, sehingga investor memiliki kemampuan untuk memprediksi dan membuat keputusan ekonomi yang tepat dibandingkan jika perusahaan menggunakan metode FIFO, dimana metode tersebut akan menghasilkan nilai persediaan akhir yang lebih bervariasi karena pengaruh perubahan harga.
Menurut Tuanakotta (2000) dalam Mukhlasin (2001) mengemukakan bahwa metode rata-rata tertimbang sebenarnya bersifat netral terhadap inventory dan cost of goods sold.
Dalam Taqwa (2001) menyatakan bahwa perusahaan dengan variasi persediaan kecil bisa memilih menggunakan metode rata-rata. Dengan menggunakan metode rata-rata akan menghasilkan laba yang lebih rendah dan perusahaan akan memperoleh keuntungan penghematan pajak bila dibandingkan dengan metode FIFO. Sedangkan, pada perusahaan yang variasi persediaannya yang tinggi akan menggunakan metode FIFO sehingga laba perusahaan menjadi lebih besar (Taqwa, 2001).
0 Response to "Pengertian Variabilitas Persediaan"
Post a Comment