Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen merupakan suatu proses pengelolaan sumberdaya manusia dan sumberdaya lainnya yang ada dalam organisasi guna mencapai tujuan yang ditetapkan. Hal ini melibatkan organisasi, arahan, koordinasi dan evaluasi orang-orang guna mencapai tujuan tersebut. Esensi manajemen adalah aktivitas bekerja melalui orang lain untuk meraih berbagai hasil. Melalui manajemen dilakukan proses pengintegrasian berbagai sumberdaya manusia yang terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian untuk mencapai tujuan organisasi.
Manajemen sumber Daya manusia (human resources management) adalah pendayagunaan pengembangan, penilaian, pemberian balas jasa, dan pengelolaan individu anggota organisasi atau kelompok karyawan. Manajemen sumberdaya manusia juga menyangkut desain dan implementasi sistem perencanaan, penyusunan karyawan, pengembangan karyawan, pengelolaan karir, evaluasi kinerja, kompensasi karyawan, dan hubungan ketenagakerjaan yang baik. Manajemen sumber daya manusia melibatkan semua keputusan dan praktik manajemen yang mempengaruhi secara langsung sumberdaya manusianya orang-orang yang bekerja bagi organisasi. Manajemen sumber daya manusia terdiri atas serangkaian keputusan yang terintegrasi tentang hubungan ketenagakerjaan yang mempengaruhi efektivitas karyawan dan organisasi.
Manajemen sumberdaya manusia terdiri atas serangkaian keputusan yang terintegrasi tentang hubungan ketenagakerjaan yang mempengaruhi efektivitas karyawan dan organisasi. Manajemen sumber daya manusia merupakan aktivitas-aktivitas yang dilaksanakan agar sumberdaya manusia di dalam organisasi dapat digunakan secara efektif guna mencapai berbagai tujuan. Konsekuensinya, manajer-manajer di semua lapisan harus menaruh perhatian pada pengelolaan sumberdaya manusia. Ide pencapaian berbagai tujuan (objectives) merupakan hal utama dari setiap bentuk manajemen.
Menurut Tisnawati dan Saefullah (2005 : 13) mengemukakan bahwa Manajemen sumberdaya manusia adalah penerapan manajemen berdasarkan fungsinya untuk memperoleh sumberdaya manusia yang terbaik bagi bisnis yang kita jalankan dan bagaimana sumberdaya manusia yang terbaik tersebut dapat dipelihara dan tetap bekerja bersama kita dengan kualitas pekerjaan yang senantiasa konstan ataupun bertambah.
Selanjutnya Dessler (2004 : 2) mengemukakan bahwa manajemen sumberdaya manusia adalah proses memperoleh, melatih, menilai, dan memberikan kompensasi kepada karyawan, memperhatikan hubungan kerja mereka, kesehatan dan keamanan serta masalah keadilan.
Manajemen sumberdaya manusia dapat diartikan sebagai proses serta upaya untuk merekrut, mengembangkan, memotivasi, serta mengevaluasi keseluruhan sumberdaya manusia yang diperlukan perusahaan dalam pencapaian tujuannya. Hal ini mencakup dari mulai memilih siapa saja yang memiliki kualifikasi dan pantas untuk menempati posisi dalam perusahaan (the man on the right place) seperti disyaratkan perusahaan hingga bagaimana agar kualifikasi ini dapat dipertahankan bahkan ditingkatkan serta dikembangkan dari waktu ke waktu. Oleh karena manajemen sumberdaya manusia ini merupakan proses yang berkelanjutan sejalan dengan proses operasionalisasi perusahaan, maka perhatian terhadap sumberdaya manusia ini memiliki tempat yang khusus dalam organisasi perusahaan.
Sedangkan Panggabean (2002 :15) mengemukakan bahwa manajemen sumberdaya manusia adalah suatu proses yang terdiri atas perencanaan, pengorganisasian, pemimpin dan pengendalian kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan analisis pekerjaan, evaluasi pekerjaan, pengadaan, pengembangan, kompensasi, promosi, dan pemutusan hubungan kerja guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Manajemen sumberdaya manusia merupakan sistem yang terdiri dari banyak aktivitas interdependen (saling terkait satu sama lain). Aktivitas ini tidak berlangsung menurut isolasi: yang jelas setiap aktivitas mempengaruhi sumberdaya manusia lain. Misalnya keputusan buruk menyangkut kebutuhan staffing bisa menyebabkan persoalan ketenagakerjaan, penempatan, kepatuhan sosial, hubungan serikat buruh manajemen, dan kompensasi. Bila aktivitas sumberdaya manusia dilibatkan secara keseluruhan maka aktivitas tersebut membantu sistem manajemen sumberdaya manusia perusahaan. Perusahaan dan orang merupakan sistem terbuka karena mereka dipengaruhi oleh lingkungannya. Manajemen sumberdaya manusia juga merupakan sistem terbuka yang dipengaruhi lingkungan luar.
Mengingat pentingnya peran sumberdaya manusia dalam perusahaan agar tetap dapat “survive” dalam iklim persaingan bebas tanpa batas, maka peran manajemen sumberdaya manusia tidak lagi hanya menjadi tanggungjawab para pegawai atau karyawan, akan tetapi merupakan tanggungjawab pimpinan perusahaan. Pengelolaan manajemen sumberdaya manusia tentu saja harus dilaksanakan oleh pemimpin yang profesional. Dengan demikian manajemen sumberdaya manusia dapat diartikan sebagai pengelolaan dan pendayagunaan sumberdaya yang ada pada individu (pegawai/karyawan). Oleh seorang pimpinan pengelolaan dan pendayagunaan tersebut dikembangkan secara maksimal di dalam dunia bisnis untuk mencapai tujuan perusahaan dan pengembangan individu manusia yang ada dalam perusahaan itu secara terpadu.
Effendy (2002 : 2) mengemukakan bahwa manajemen sumberdaya manusia adalah merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam suatu perusahaan disamping faktor yang lain seperti modal. Oleh karena itu, sumberdaya manusia harus dikelola dengan baik untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi organisasi, sebagai salah satu fungsi dalam perusahaan yang dikenal dengan manajemen sumberdaya manusia.
Selanjutnya Martoyo (2007 : 6) mengemukakan bahwa manajemen sumberdaya manusia merupakan suatu abstraksi yang mencerminkan apraisal manusia dan berhubungan dengan suatu fungsi atau operasi.
Dari penjelasan tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian manajemen sumberdaya timbul dari interaksi antara manusia yang selalu mencari alat untuk mencapai tujuan dan sesuatu di luar manusia pada saat ini disebut "alam". Hubungan ini yang perlu dimengerti untuk dapat memahami dan menghayati pengertian sumberdaya tersebut. Untuk itu perlu kiranya memandang manusia berada pada dua tingkatan, yakni tingkatan manusia primitif atau tingkatan binatang, dan tingkatan manusia supra binatang, yakni manusia bagian dari partner alam dan perubahan keseluruhan yang disebabkan oleh manusia, di sini disebut kultur. Dengan demikian maka manusia sebagai sumberdaya menjadi sangat berbeda antara konsep semula (tingkatan binatang) dan tingkatan supra binatang. Sebagian besar sumberdaya manusia merupakan hasil akal budinya disertai pengetahuan serta pengalaman yang dikumpulkan dengan sabar melalui jerih payah dan perjuangan berat.
Karena sumberdaya manusia dipandang semakin besar peranannya bagi kesuksesan suatu organisasi, maka banyak organisasi kini menyadari bahwa unsur “manusia” dalam organisasi dapat memberikan keunggulan bersaing. Dalam hal ini ditekankan bahwa “manusia” sebagai unsur sumberdaya manusia telah memberikan serta mempengaruhi kesuksesan dan persaingan dari organisasi tersebut.
Malthis dan Jackson (2001 : 4) mengemukakan bahwa manajemen sumberdaya manusia berhubungan dengan system rancangan formal dalam suatu organisasi untuk menentukan efektivitas dan efisiensi dilihat dari bakat seseorang untuk mewujudkan sasaran suatu organisasi.
Silalahi (2000 : 2) mengemukakan bahwa manajemen sumberdaya manusia adalah pengelolaan potensi ini sesuai dengan kebutuhan manusia kearah sasaran dan hasil yang terlebih dahulu ditetapkan.
Manajemen sumberdaya manusia mencakup perencanaan untuk mencegah penggunaan tenaga kerja secara berlebihan atau dibawah kebutuhan pendayagunaan guna mencapai optimalisasi hasil kerja pengembangan untuk menjamin cadangan tenaga kerja yang cukup terampil hubungan antar pribadi dalam rangka menjamin terlaksananya kegiatan yang efektif dan hubungan industrial guna mewujudkan manajemen partisipatif dan pendayagunaan tenaga kerja yang semi terlatih.
0 Response to "Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia"
Post a Comment